-->

2022-10-30, Minggu. Selamat Tinggal Masa Lalu, Selamat Datang Kisah Baru

Tidak ada komentar

2022-10-30, Minggu. Selamat Tinggal Masa Lalu, Selamat Datang Kisah Baru

Setelah putus dengan Intan, aku mengalami banyak kehancuran. Kisah yg aku bangun runtuh seketika. Aku merasa ada perubahan akan sikapnya. Dia tak sama lagi. Dan sejak itu juga aku meyakini, bahwa manusia memang mengerikan. Mereka bisa menjadi dewi, tapi dalam keadaan lain, mereka bisa menjadi buruk. Aku harus menyadari, bahwa dalam diri manusia memiliki banyak roh. Dan Intan yg terakhir kutemui adalah roh barunya, yg baru kutahu hari itu. Aku merinding. Aku terpojok oleh roh itu. Aku kalah. Aku gagal. Aku gagal mempertahankan hubungan yg sudah aku yakini bahwa ini yg terakhir.

Harusnya aku sudah tidak memikirkan kisah cinta lagi ke depan. Cukup berfokus dengan pekerjaan dan hobi yg sedang aku tekuni sekarang. Nyatanya aku harus pupuskan kisah cinta itu. Selama sebulan lebih setelah hubungan itu berakhir, aku benar-benar kesepian. Kuhadapi kesendirian itu dengan diriku sendiri. Belum bisa kucurahkan semua kesedihan itu kepada org lain selain kepada diriku sendiri. Dan tentu Tuhanku.

Setiap malam kususuri jalan-jalan. Setiap malam kuberhenti di pinggir jalan. Ada angkringan, ku singgah sebentar. Entah jahe atau es teh atau apapun minumannya, selalu tak pernah habis. Ku sisakan yg sedikit itu untuk kesendirianku. Ku tinggalkan di dalam gelas itu. Di tempat angkringan, yg penuh keramaian.

Inginku menangis. Kenapa? Aku merasa kecil. Aku merasa payah. Perkataan Intan tidak semenyakitkan itu. Tapi kenapa bisa merasuk ke dalam jiwa. Jangan sampai membekas, batinku. Buang itu. Ku ludahkan di sungai Bengawan.

Mataku berkaca-kaca. Tapi aku tidak bisa menangis. Hanya ingin menangis. Kenapa tidak bisa menangis. Biarkan aku lepaskan semuanya malam ini. Hingga tidak ada lagi penyesalan. Ya, bagaimana bisa dengan mudah merelakan hubungan yg benar² aku jaga. Aku berkomitmen. Aku sama sekali tidak selingkuh. Bahkan nakalpun juga tidak. Tapi kenapa, apa yg aku upayakan gagal.

Dari segala hal yg sudah aku kalkulasi datangnya bahaya dalam hidup. Perkonomian, kesehatan, pekerjaan, sudah aku kalkulasi dgn baik, tapi untuk yg satu ini aku lalai. Aku lupa manusia bisa berubah. Aku tidak menyangka datangnya bahaya ini. Pembelajaran hidup, batinku. Baiklah aku terima. Aku terima kekalahanku.

Aku sudahi malam ini. Aku sudahi jalan²ku pada malam ini. Malam ini adalah yg terakhir. Kuhabiskan minumku. Tak kuberi sisa kali ini. Ku telan kesepianku. Ku hadapi segalanya sendiri. Toh aku juga punya hidupku sendiri. Aku yg mengaturnya. Persetan dengan kenangan indah. Semuanya sudah reset di kepala. Apa yg aku pikirkan sekarang adalah apa yg ada di masa depan. Masa lalu memang indah. Tapi aku hidup untuk masa depan. Bukan masa lalu. Resmi aku berdamai dengan kesepianku. Berdamai dengan masa lalu. Aku tak menyesali atas semua kenangannya. Dan tak ku sesali hubungan kita. Selamat tinggal cinta masa lalu.

________

Dia bernama Eno'. Aku memang menyukainya ketika aku masih berpacaran dengan Intan. Tapi, aku berkomitmen. Aku mementingkan Intan dan komitmenku daripada perasaanku yg tiba² saja muncul tanpa ada interaksi. Ketemu enggak. Berpapasan pun juga enggak. Mungkin rohku menemuinya. Roh lain yg ada dalam diriku.

Setelah sekitar dua bulan lebih putus dengan Intan, setelah berdamai dengan kesepian dan masa lalu, rasa suka kepada Eno' tiba² muncul dan memuncak. Apa ini? Apakah ini jatuh cinta?

Setiap kali aku ke kotanya, hatiku berdegup kencang. Padahal tujuanku bukan untuk menemuinya. Apa ini? Apakah aku jatuh cinta? Apakah ini betul perasaanku? Padahal setelah putus aku ingin fokus dengan hobi dan pekerjaanku. Kenapa aku harus jatuh cinta lagi? Apakah aku siap menghadapi perubahan manusia lagi? Sialan. Aku harus apa? Haruskah bahagia? Haruskah berduka? Ah Eno', kau apakan hatiku ini.

Kuberanikan diri mengirim pesan kepadanya. Kita pernah sangat dekat. Namun aku mengecewakannya. Itu membuatku canggung karena memiliki rasa bersalah kepadanya. Dan benar, dia memiliki trust issue. Apa lagi yg harus kulakukan sekarang. Semua kegiatanku terhenti. Eno' mengambil semua perhatianku. Aku menjadi sesuatu yg lain. Roh baru mengambil tubuhku. Dia menguasaiku.

Ketika ku tahu dirinya sudah dimiliki orang lain. Kucurahkan semua perasaanku. Sebagai bentuk melampiaskan segala isi perasaan ini. Karena aku tidak mau merebut hati milik orang lain. Aku masih beretika. Reza memiliki etika. Cintaku kepadanya itu suci, dan kujaga kesuciannya dengan mementingkan etikaku daripada nafsu ingin memilikinya.

Aku mencintai Eno'. Ku katakan kepadanya. Tentu itu aneh buatnya, kita tak pernah bertemu, bagaimana bisa datangnya perasaan itu. Dia mendugaku penasaran. Aku pun tidak tau jenis apa perasaanku itu. Tapi itu bukan point utama aku mengatakan perasaanku. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintainya. Aku mencintainya atas kendali diriku. Aku mencintainya karena memang itu aku. Aku mencintainya bukan karena segala hal yg ada pada dirinya. Cinta ini murni dari diriku. Bukan sesuatu hal yg disebabkan dari dirinya. Aku mencintainya. Dan tak berharap untuk dicintai balik. Untuk saat itu aku begitu. Untuk saat itu aku sudah rela dan lega. Aktivitas hidupku sedikit lebih baik. Perhatiannku sudah tidak mengenai dirinya lagi. Aku sudah lega.

Beberapa pekan kemudian, aku mendapat kabar, entah ini kabar bahagia atau kabar sedih. Eno' tidak memiliki pacar. Sial. Perasaan ini muncul lagi. Kenapa ini? Aku benci perasaan. Aku ga bisa menguasainya. Munafik memang bilang aku dapat mengkontrolnya dengan baik. Rohku yg baru muncul lagi. Menguasaiku lagi. Aku menjadi caper ke Eno'. Kuupayakan segala cara untuk merebut perhatiannya. Aku tenggelam ke dalam cinta. Cinta yg entah aku sebut cinta apa. Roh itu menguasaiku. Menjadikanku sebagai pribadi yg lain.

Selama beberapa pekan aku menjadi pribadi yg lain. Sebuah pribadi yg dibentuk oleh roh baru untuk mencuri perhatian Eno'. Aku tidak suka keadaan ini. Aku menjadi seseorang yg lain. Aku berusaha masuk. Aku berusaha mengkontrol diriku. Reza yg sebenarnya hendak muncul. Keluarlah kamu wahai pribadi baru. Kamu bukanlah aku. Kenapa harus memakai topeng untuk mencuri perhatian Eno'. Baiknya kutunjukkan wujudku yg sebenarnya kepadanya. Reza yg sebenar-benarnya Reza. Biarlah Eno' tau aku yg ini. Biarlah Eno' melihat Reza yg asli. Sehingga aku tidak lagi terjebak di dalam hubungan yg penuh dengan kepalsuan. Siapa tau Eno' justru menyukaiku yg asli.

Hari ini setelah tulisan ini ditulis, Reza menjadi Reza. Dengan sedikit perbedaan karena pengalaman hidupnya akhir² ini. Dia tidak lagi caper. Dia tidak lagi pemaksa. Dia menjadi dirinya lagi. Dia tahu cintanya kepada Eno' suci. Dia sucikan lagi cintanya itu. Juga dia sucikan dirinya, pikirannya, dan keilmuannya. Dia sedikit berbeda. Semoga dia dikuasai kebajikan terbaiknya. Selamat datang kisah baru.

Komentar