-->

Mustafa Kemal - Harun Nasution

Tidak ada komentar

Cover buku: Pembaharuan dalam Islam.
Cover buku: Pembaharuan dalam Islam.
Setelah mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I dan para pemimpin dari Perkumpulan Persatuan dan Kemajuan melarikan diri ke luar negeri, Ahmed Izzet Pasya, yang notabene sebagai Perdana Menteri yang baru, berusaha berdamai dengan pihak yang menang. Yunani dibantu dengan Inggris, Prancis dan Amerika hendak mengembalikan kejayaan lama. Tanah Air Turki hendak dirampas. Hal itu membuat semangat juang Nasionalisme orang Turki muncul. Singkatnya beginilah kehidupan Mustafa Kemal:
.
Ketika itulah muncul sesosok Mustafa Kemal. Ia mendapat gelar Attaturk (Bapak Turki). Ia lahir di Salonika pada tahun 1881. Ayahnya bernama Ali Riza, dan ibunya adalah seorang yang taat pada agama. Mustafa Kemal didesak oleh ibunya untuk bersekolah di madrasah. Lalu ia keluar karena tidak betah dan bersekolah di sekolah modern di Salonika. Kemudian ia masuk ke Sekolah Militer Menengah karena keinginannya dan melanjutkan hingga Sekolah Tinggi Militer, yang kemudian ia lulus dan diberi pangkat kapten.
.
Selain itu Mustafa Kemal juga belajar politik dan bahasa Prancis dengan temannya, hingga ia dapat membaca karangan filosof-filosof Prancis seperti Rousseau, Voltaire, Auguste Comte, Montesquieu, dan lain-lain. Karena mempelajari politik tersebut, ia harus ditangkap dan kemudian diasingkan di Suria bersama temannya, Ali Fuad.
.
Pada tahun 1906 di Damsyik, Mustafa Kemal membentuk perkumpulan yang dinamai Vatan (Tanah Air). Ia berpikiran untuk membentuk cabang-cabang perkumpulan tersebut di beberapa kota. Namun ia juga berpendapat bahwa Revolusi Turki tidak akan dapat tercapai karena penduduknya berbangsa Arab yang notabene terletak jauh dari Arab. Sehingga ia kembali ke kota kelahirannya dan membuat cabang perkumpulan disana. Namanya diganti dengan Vatan ve Hurriyet (Tanah Air dan Kemerdekaan).
.
Pada tahun 1907 ada perkumpulan yang lebih besar pengaruhnya daripada Vatan ve Hurriyet di Salonika. Hal itu membuat Mustafa Kemal tidak ada pilihan selain ikut bergabung dengan Perkumpulan Persatuan dan Kemajuan. Pada Revolusi 1908 Mustafa Kemal tidak memiliki peranan karena tidak dapat menandingi senior-seniornya, Enver, Talat, dan Jemal.
.
Setelah Revolusi 1908 itu, Mustafa Kemal berpendapat pada konferensi Perkumpulan Persatuan dan Kemajuan bahwa harus dikeluarkan undang-undang mengenai Perwira yang tidak diperbolehkan menjadi anggota partai karena memiliki dua peranan dan dua fungsi yang berbeda (karena saat itu peran ganda menjadi perwira sekaligus anggota partai sangat banyak terjadi). Namun pendapatnya tidak mendapat respon saat itu.
.
Maka ia bersama sahabatnya, Ali Fethi membuat kritikan untuk Enver, Talat, dan Jamal. Karena itu juga ia harus diasingkan keluar Turki. Lalu ia dipanggil kembali karena harus membantu pasukan Turki untuk berpartisipasi dalam Perang Dunia I. Ia menjadi Panglima Divisi 19 dan banyak kemenangan yang ia raih. Sehingga pangkatnya diangkat dari kolonel menjadi jenderal dan ditambahi dengan gelar Pasya.
.
Namun karena tidak cocok dengan perpolitikan Enver, Talat, dan Jamal, ditambah ia menyalahkan politik Enver yang melibatkan Turki turut ikut dalam Perang Dunia I, ia mengundurkan diri dari Perkumpulan itu. Saat itu ia diangkat menjadi Panglima seluruh pasukan yang berada di Turki Selatan. Ia mendapat sokongan dari rakyat yang telah membuat gerakan-gerakan membela tanah air, sehingga ia berhasil mengalahkan para penjajah asing.
.
Penjajahan belum selesai. Sultan di Istanbul ternyata berada dibawah kekuasaan sekutu, sehingga Mustafa Kemal mengadakan pemerintahan tandingan di Anatolia. Segera ia dan teman-temannya mengeluarkan maklumat yang berisi pernyataan-pernyataan berikut:
  1. Kemerdekaan tanah air sedang dalam keadaan bahaya.
  2. Pemerintah di Ibu Kota terletak di bawah kekuasaan Sekutu dan oleh karena itu tidak dapat menjalankan tugas.
  3. Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan asing.
  4. Gerakan-gerakan pembela tanah air yang telah ada harus dikordinir oleh suatu panitia nasional pusat.
  5. Untuk itu perlu diadakan kongres.
Atas maklumat itu Mustafa Kemal diperintah untuk datang ke Istambul, namun ia menolak dan kemudian ia dipecat jabatannya sebagai Panglima dan keluar dari dinas tentara. Tapi ia diangkat oleh Perkumpulan Pembela Hak-hak Rakyat cabang Erzueum sebagai Ketua. Kongres yang dimaksud juga diadakan di Erzurum. Hasil kongres tersebut adalah:
  • Diputuskan untuk membela serta mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan tanah air.
  • Mengadakan rapat Majlis Nasional dalam waktu singkat.
Setelah itu kongres yang kedua diadakan di Sivas dengan hasil Turki harus bebas dan merdeka dan selanjutnya dibentuk Komite Perwakilan Rakyat, Mustafa Kemal menjadi ketua.
.
Selanjutnya terdapat pemilihan parlemen di Istambul. Golongan Nasionali memperoleh kemenangan, namun Parlemen tidak dapat bekerja dikarenakan selalu mendapat intervensi dari kalangan Sekutu dan akhirnya menunda semua rapat. Mustafa Kemal dan teman-temannya terus berusaha hingga mereka dapat membentuk Majlis Nasional Agung pada tahun 1920.
.
Dalam sidang yang diadakan di Ankara, yang kemudian menjadi ibu-kota Republik Turki, Mustafa Kemal dipilih menjadi Ketua, dengan keputusan-keputusan berikut:
  1. Kekuasaan tertinggi terletak di tangan rakyat Turki.
  2. Majlis Nasional Agung merupakan perwakilan rakyat tertinggi.
  3. Majlis Nasional Agung bertugas sebagai badan legislatif dan badan eksekutif.
  4. Majlis Negara yang anggotanya dipilih dari Majlis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintah.
  5. Ketua Majlis Nasional Agung merangkap jabatan Ketua Majlis Negara.
Mustafa Kemal dan teman-temannya selalu melakukan pergerakkan hingga pada tanggal 23 Juli 1923, Sekutu terpaksa mengakui mereka secara de facto dan de jure. Saat itu juga pemerintahan Mustafa Kemal diakui di dunia Internasional. Setelah itu misi selanjutnya Mustafa Kemal adalah melakukan pembaharuan di Turki.
.
Pemikiran Mustafa Kemal dipengaruhi oleh golongan nasionalis dan golongan Barat. Ia berpendapat bahwa Turki dapat maju apabila meniru peradaban Barat, dalam kutip tidak setengah-setangah tetapi dalam keseluruhannya. Ahmed Agouglu, pengikut Mustafa Kemal, juga berpendapat bahwa peradaban Timur adalah Peradaban Islam, dimana agama turut bercampur disetiap kegiatan manusia, dari politik, budaya, gaya hidup (seperti peralatan rumah, pakaian, makanan), dan lain-lain. Sedangkan pada Peradaban Barat sekularisasilah yang menimbulkan peradaban yang tinggi itu.
.
Mustafa Kemal berpendapat masyarakat Turki harus dirubah menjadi masyarakat yang mempunyai peradaban Barat, dan segala kegiatan reaksioner harus dihancurkan. Selanjutnya pada piagam 1920, Mustafa Kemal membatasi ide nasionalisme. Ide nasionalisme Turki yang dimaksud adalah hanya wilayah yang mayoritasnya orang Turki saja. Untuk daerah yang penduduk mayoritasnya bukan Turki, Mustafa Kemal lepas wilayah tersebut dari bagian Turki.
.
Mustafa Kemal pertama kali melakukan pembaruan terhadap bentuk negara. Menurutnya pemerintah Turki harus dipisahkan dengan agama, sebagaimana negara sekuler di Barat. Kedaulatan berada ditangan rakyat, bukan terletak pada Sultan (sebagaimana dalam Konstitusi baru dan pasal 1). Akan tetapi Sekutu masih beranggapan bahwa satu-satunya penguasa Turki adalah Sultan. Sehingga hanya pemerintahan Sultanlah yang diundang ke Perundingan Perdamaian di Lausanne. Marahlah Mustafa Kemal, hingga pada tahun 1922 dalam sidang Majlis Nasional telah memutuskan untuk memisahkan penguasa pemerintah (Sultan) dengan penguasa keagamaan (Khalifah). Sultan akan dihapuskan dan Khalifah akan dipertahankan.
.
Raja Wahid Al-Din yang merupakan Sultan terakhir dan akan menjabat Khalifah yang hanya mengurusi urusan agama tidak setuju dengan hal tersebut, akhirnya ia pergi meninggalkan Istambul dengan perlindungan dari Inggris. Majlis Nasional Agung memecatnya dan mengangkat Abdul Majid menjadi Khalifah baru.
.
Pembaruan bentuk negara belum sepenuhnya terwujud. Terdapat dua perbedaan pendapat, golongan Islam ingin tetap menghendaki kekhalifahan sedangkan pihak Mustafa Kemal ingin merubah Kerajaan Turki Usmani menjadi Negara Republik Turki. Maka pada bulan Oktober 1923, Majlis Nasional Agung mengambil jalan tengah menjadikan Turki menjadi negara republik dengan agama negara adalah Islam. Dengan itu diadakan amandemen terhadap Konstitusi 1921.
.
Dalam isinya yang menjadi Presiden Turki ialah Mustafa Kemal dan Khalifah Turki adalah Abdul Majid. Namun dalam prakteknya, orang-orang terutama golongan Islam masih beranggapan bahwa Khalifah juga memiliki kekuasaan duniawi, padahal tidak. Sehingga ada beberapa-beberapa kebijakan yang dibuat oleh Khalifah Abdul Majid bukan dari Presiden Mustafa Kemal. Keluhan Kemal tersebut diperdebatkan dalam sidang Majlis Nasional Agung, hingga pada tanggal 3 Maret 1924, resmi jabatan khalifah dihapuskan. Khalifah Abdul Majid meninggalkan Istambul bersama keluarganya ke Swiss.
.
Walaupun begitu, Mustafa Kemal tetap belum puas. Ia merasa kedaulatan tidak berada di tangan rakyat namun berada di tangan syariat. Hal itu karena masih tercantum dalam Konstitusi bahwa agama negara Republik Turki adalah Islam. Pada tahun 1928 resmi dihapusnya Konstitusi yang berisi tentang agama Republik Turki adalah Islam. Pada tahun 1937 Republik Turki juga resmi menjadi negara sekuler, dimana institusi keagamaan telah dihapuskan oleh Kemal, seperti Biro Syaikh Al-Islam (dihapus pada tahun 1924), Mahkamah Syariat juga dihapuskan, hukum perkawinan yang awalnya berdasar pada syariat diganti dengan hukum perkawinan Swiss (hukum sipil - wanita dapat menggugat cerai). Lalu hukum lainnya (pidana, dagang, laut, dan obligasi) juga menggunakan hukum sipil, hukum adat dan syariat tidak diberlakukan lagi.
.
Pada tahun 1924 (sebelum Turki menjadi negara sekuler), telah dikeluarkan Undang-undang Penyatuan Pendidikan sehingga madrasah-madrasah dihapuskan dan diganti dengan sekolah yang khusus iman dan khatib. Di Istambul juga didirikan Fakultas Ilahiyat. Lalu pada tahun 1928 di sekolah-sekolah bahasa Arab dan Parsi yang ada pada kurikulum dihapuskan dan juga tulisan Arab diganti dengan tulisan latin.
.
Dalam bidang lain juga terdapat beberapa kebijakan yang dibuat oleh Kemal. Seperti pemakaian tarbus dilarang dan diganti dengan menggunakan topi barat (1925), pakain keagamaan juga dilarang dikenakan (hanya pakaian Barat yang diperbolehkan), diwajibkan menggunakan atau memiliki nama belakang, hari jum'at yang menjadi hari cuti bersama diganti dengan hari minggu.
.
Dari banyak kebijakannya yang terkihat seperti menentang Islam bukan berarti Kemal membenci atau bahkan menolak Islam, menurutnya Islam adalah agama rasional. Maka dari itu ia berusaha melindungi agama tersebut dari tangan-tangan kotor yang hendak mengotori Islam. Dari situ ia mengeluarkan kebijakan bahwa partai politik dengan berdasarkan agama ia larang, seperti Partai Islam maupun Partai Kristen. Baginya negara ialah badan yang menjamin kebebasan beragama bagi rakyat.
.
Walaupun banyak tantangan ia tetap bisa mempertahankan ide nasionalismenya. Pada tahun 1938 Mustafa Kemal wafat, pembaruan-pembaruan dilanjutkan oleh pengikutnya. Walaupun begitu bukan berarti keIslaman Turki telah lenyap. KeIslaman Turki masih mengakar dan pada tahun berikutnya terdapat gerakan yang hendak mengembalikan Turki "kembali kepada agama". Tahun 1940 imam-imam tentara bertugas di Angkatan Bersenjata Turki. Tahun 1949 pendidikan dimasukkan kembali pada kurikulum dan kemudian menjadi mata pelajaran wajib. Mulai tahun 1950 masyarakat Turki diperbolehkan naik haji. Majalah-majalah agama kembali diterbitkan. Tarekat yang berasal dari para buruh dan petani mulai memberanikan diri muncul di dalam masyarakat Turki.
.
Memang terlihat Mustafa Kemal tengah merubah ideologi negara yang mulanya Islam (berdasar syariat) diganti dengan ideologi sekuler sebagaimana pada Barat, namun tujuannya ialah untuk memajukan Bangsa Turki dan menjauhkan keagamaan dalam praktek politik. Sehingga kesucian agama, terutama Islam, terjaga.
.
Sumber:
  • Pembaharuan dalam Islam (sejarah pemikiran dan gerakan) - Prof. Harun Nasution

Komentar