-->

Quotes Buku: Zero to Hero

1 komentar

https://shopee.co.id/Buku-Zero-to-Hero-i.36565777.1313697349

“Kemampuan kita terbatas? Itu bukan masalah! Sebab bila di tengah keterbatasan itu kita mampu mendahsyatkan diri untuk meraih prestasi tinggi, itulah kepahlawanan sejati. Zero to Hero!”

“Berprestasi di tengah keterbatasan adalah sebuah kepahlawanan dalam bentuk yang lain. (HM. Anis Mata, Lc.)”

“Jangan sampai kita meninggal tanpa menghasilkan jejak-jejak sejarah dalam hidup kita... (BS. Wibowo)”

“Ibadah adalah upaya cerdas untuk meloloskan diri dari perangkap waktu. (Hikmah)”

“Menghambakan pada yang Maha Mulia niscaya akan mulia, menghamba pada yang hina niscaya akan terhina. (Abu Bakar Ash Shiddiq)”

“Menjadi penting itu baik, tetapi menjadi baik itu lebih penting. (hlm. 6)”

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl: 78, hlm. 9)”

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar Ra’ad: 71, hlm. 9)”

“Kesuksesan besar itu milik mereka yang menyandarkan kepada yang Maha Besar. (hlm. 13)”

“Pahlawan sejati adalah orang yang dapat memanfaatkan setiap momentum kepahlawanan. (Anis Mata, hlm. 21)”

“Kita mesti banyak bercermin untuk menghasilkan kebaruan hidup. Ada apa dengan cermin? Mengapa harus bercermin? Cermin itu polos, jujur, sportif, menyampaikan data apa adanya. Cermin tak berkhianat, ia tutupi aib orang yang mengadu padanya. Jangan salahkan cermin bila ternyata burukan muka kita. Jangan dibelah atau dipecah. Cermin tak salah. (hlm. 25)”

“Dan di dalam kisah itu terdapat pelajaran bagi orang-orang berpikir. (QS. Yusuf: 111, hlm. 25)”

“Berpikir sukses dan bekerja sukses. Ubah kebiasaan negatif menjadi kebiasaan positif. Karena at the first you make habbits, at the last habbits make you ... awalnya kita membuat kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itulah yang membentukmu. (hlm. 26)”

“Ketika mutiara diambil dari cangkangnya ia akan bernilai tinggi, dan ketika air mengalir, ia akan memberi manfaat sekitarnya. (hlm. 27)”

“Barangsiapa yang tidak menyibukkan diri dalam kebaikan niscaya ia akan disibukkan dalam keburukan. (hlm. 29)”

“Yang tak mampu menggunakan waktu dialah orang yang dijamin bakal rugi, persis orang yang sudah mati. Karena hidupnya seperti mayat yang beku, hidup tak sopan mati bikin bau. (hlm. 31-32)”

“Imam Al Ghazali berkata, kalau orang-orang rata-rata umurnya 60 tahun dan menjadikan 8 jam sehari untuk tidur, maka dalam 60 tahun ia telah tidur 20 tahun. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. (hlm. 33)”

“Ada tiga hal yang tak pernah kita dapatkan kembali, yakni: kata yang telah diucapkan, waktu yang telah lewat, dan momentum yang diabaikan. (hlm. 33)”

“Ubah paradigma, cara pandang kita. Jangan menyalahkan keadaan, tapi buatlah keadaan. Tak usah mempermasalahkan kelemahan, tapi ubahlah keterbatasan menjadi anak-anak prestasi tinggi, amal-amal terpuji dalam jiwa pahlawan sejati. Bicaralah dengan kerja. Hiduplah ceria dengan kreatifitas. Cerdaskan jiwa agar bahagia. Bila orang pesimis berkata, ‘masalah ini mungkin diselesaikan, tapi sulit’, maka optimislah dan katakan, ‘masalah ini sulit, tapi mungkin’. (hlm. 34-35)”

“Bangsa yang besar adalah yang bisa menghargai para pahlawannya. (hlm. 38)”

“Dan bekerjalah, maka Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang akan melihat pekerjaanmu itu ... (QS. At-Taubah: 105, hlm. 40)”

“Bagi orang-orang besar penjara adalah madrasah untuk berkarya luar biasa. (hlm. 46)”

“Kegagalan adalah jalan menuju kebesaran. (hlm. 49)”

“Imam Al Ghazali adalah orang yang gemar mencatat ilmu-ilmu yang didapatkan hingga suatu saat dia berjalan membawa hasil ilmunya dan dirampok bawaannya. Perampok merebut bawaannya berupa catatan-catatan ilmu. Imam Al Ghazali bersikeras merebutnya, tapi dia malah dicemooh, masa mengandalkan ilmu hanya pada catatan bukan dari hafalan di hati. (hlm. 51)”

“Ibadah yang diterima Allah adalah yang ikhlas niatnya karena Allah dan benar caranya menurut tuntunan Rasulullah. (hlm. 52)”

“Para pemenang berpikir tentang apa yang dapat mereka lakukan dan apa yang akan mereka lakukan. Orang-orang yang gagal berpikir terus tentang apa yang tidak dapat mereka lakukan dan apa yang seharusnya mereka lakukan. (hlm 53)”

“Orang ingin sukses harus tahu bahwa ada saat-saat kegagalan. Yang penting bukan sekedar mencari jalan sukses, tetapi juga mengerti ‘apa yang menyebabkan kegagalan.’ Bukan meratapi mengapa ini terjadi, tetapi berpikir apa yang harus dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi. Oleh karena itulah penting adanya perencanaan. Karena perencanaan adalah menulis kegagalan di atas kertas. Kegagalan itu bermula dari kegagalan-kegagalan kecil yang tidak dipelajari apalagi diantisipasi. Misalnya kegagalan dalam cinta dan rumah tangga akan berakibat pada kegagalan dalam ranah hidup yang lebih luas lagi. (hlm. 53)”

“Hakikat kegagalan: (1) Orang yang takut melangkah karena takut salah; (2) Orang yang tidak mengakui kekalahan dan kesalahan; (3) Orang yang menyalahkan orang lain dan tidak mengoreksi dirinya; (4) Orang yang gagal merencanakan; (5) Orang yang gagal membangun hubungan jangka panjang dalam keluarga, pada umumnya juga akan gagal membangun hubungan dalam hubungan bisnis, hubungan pertemanan, dan seterusnya; (6) Kegagalan adalah milik mereka yang melangkah setengah hati, tak jelas apa yang dicari; (7) Kegagalan adalah milik mereka yang duduk manis menunggu tak mau mengambil resiko; (8) Kegagalan adalah milik mereka yang manja, tak mau berusaha apalagi bekerja, tak punya motivasi dan percaya diri; (9) Kegagalan itu milik orang yang berpikir negatif, bertindak pasif, mengalah pada keadaan, gamang melangkah, gampang menyerah dan suka mencari-cari alasan. (hlm. 54-55)”

“Billy P.S. Lim, seorang motivator Malaysia bertanya: Mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air? Rata-rata jawaban yang ia terima adalah karena tidak bisa berenang. Menurutnya itu bukan jawaban yang jenius. Jawaban yang tepat ialah karena dia menetap disitu dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain. (hlm. 55)”

“Seorang mukmin tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama. (hlm. 56)”

“Jangan ukur seseorang dengan menghitung berapa kali mereka jatuh, ukurlah berapa kali mereka sanggup bangkit. (hlm 56)”

“Menyedihkan melihat orang yang putus asa setelah dua-tiga kali gagal, memilih untuk menetap di situ dan akhirnya mati sebagai orang yang sebesar-besarnya gagal, tersungkur, dan tidak bangkit lagi. (hlm. 56)”

“Orang gagal adalah orang yang malas mengulangi dan mencari jalan baru untuk menemukan tujuan. Karena diantara resep sukses adalah mengulang-ulang proses sukses kecil berkali-kali untuk meraih sukses yang lebih besar. (hlm. 56)”

“Jadilah diri sendiri, jangan mengekor pada kebesaran orang lain. (hlm. 57)”

“Kenalilah Allah saat suka, maka Dia akan mengenalmu saat susah. (hlm. 57)”

“Tidak ada apapun di dunia ini yang bisa menggantikannya. Bahkan bakatpun tidak bisa. Banyak sekali orang berbakat yang tidak sukses. Kejeniusan pun tidak. Jenius yang tidak sukses sudah menjadi olok-olokan. Pendidikanpun tidak. Dunia ini penuh dengan orang terpelajar. Hanya kemauan dan ketabahan saja yang paling ampuh. Valentino Dinsi: Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian. (hlm. 57-58)”

“Seberapa Anda jatuh tidak menjadi masalah, tetapi yang penting seberapa sering Anda bangkit kembali. (hlm. 58)”

“Saya tidak gagal, tetapi menemukan 9994 cara yang salah dan hanya satu cara yang berhasil. Saya pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal. (hlm. 58)”

“Sesuatu yang tidak bisa diambil secara keseluruhan jangan lantas ditinggalkan sama sekali. (hlm. 59)”

“Kesuksesan tergantung pada kekuatan untuk bertahan. Kurang tabah merupakan salah satu alasan orang gagal dalam kehidupan. (hlm. 60)”

“Hikmah adalah aset orang mukmin yang tercecer. Di manapun ia menemukannya maka ialah yang paling berhak memilikinya. (hlm. 60)”

“Secara sederhana, kegagalan adalah situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam sesuatu yang positif. Jangan lupa bahwa Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total. Karena Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia. Eugenio Barba. (hlm. 61)”

“Pengalaman adalah sebaik-baik bukti. (hlm. 63)”

“Momentum tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. (hlm. 65)”

“Ibnu Rajab berkata: Barang siapa yang memelihara ketaatan kepada Allah di masa muda dan masa kuatnya, maka Allah akan memelihara kekuatannya di saat tua dan saat kekuatannya melemah. Ia akan tetap diberi kekuatan pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir dan kekuatan akal. (hlm. 65)”

“Imam Syahid Hasan Al Banna berkata: Ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang tersedia, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika Anda punya kepentingan atau tugas selesaikan segera. (hlm. 66)”

“Sering hilangnya kesempatan dari diri kita, lenyapnya momentum dari depan kita karena iman tak lagi menyala. (hlm. 69)”

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. Al Mujadilah: 11, hlm. 70)”

“Hidup tanpa ilmu bagaikan berjalan di tengah malam yang gelap gulita tanpa secercah cahaya. (hlm. 71)”

“Sebaik-baik usaha adalah usaha tangan seorang pekerja apabila ia mengerjakannya dengan tulus. Ahmad. (hlm. 73)”

“Kita seringkali hanya berkorban dengan sisa-sisa waktu, sisa-sisa tenaga, sisa-sisa harta dan sisa-sisa lain dari bagianm hidup kita. Maka wajar bila sukses itu tidak kunjung tiba. Kalau pun dapat, sekedar sisa. (hlm. 74)”

“Momentum itu sejalan dengan waktu. Sifatnya sangat cepat berlalu. (hlm. 75)”

“Makin banyak jam terbang tentu makin terbuka peluang. (hlm. 78)”

“Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari. Hasan Al Banna. (hlm. 83)”

“Bila untuk bermimpi saja tidak berani, bagaimana ia berani sukses. (hlm. 85)”

“Kalau kita memulai langkah dengan rasa takut, maka sebenarnya kita tidak pernah melangkah. A.H. Nayyar, Ph.D. Presiden Pakistan Peace Coalition. (hlm. 87)”

“Kesuksesan tidak semata-mata diukur pada hasil tapi juga proses. (hlm. 88)”

“Salah satu bentuk ungkapan cita-cita adalah doa. Seperti saat orang tua memberi nama anaknya, ia punya harapan, doa dan permohonan. (hlm. 90)”

“Menurut Muhammad Said Ibnu Musayyib, kebahagiaan dunia itu adalah wanita shalihah. (hlm. 91)”

“Rasulullah saw bersabda: Dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah. HR. Muslim. (hlm. 91)”

“Kalau dipandang menyenangkan hati, kalau diperintah taat, kalau ditinggal pergi ia menjaga diri dan harta suaminya. Istri idaman. (hlm. 91)”

“Empat sebab kebahagiaan mukmin adalah rumah yang luas, kendaraan yang lancar, lisan yang selalu bersyukur, dan istri shalihah. (hlm 92)”

“Siap menerima orang lain untuk memimpin dan dipimpin. Makna tawadhu’ terhadap kebenaran. (hlm 94)”

“Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya. Beribadahlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok. (hlm. 95)”

“Kita mesti memiliki prioritas dan fokus dalam hidup kita. Fokuskan pada kekuatan, pada apa yang kita miliki untuk mampu mendahsyatkan potensi meraih prestasi. (hlm. 97)”

“Kita mesti menyadari bahwa setiap kita memilki keterbatasan-keterbatasan. Namun di balik keterbatasan itulah tersimpan kelebihan. Kuncinya adalah selalu bersyukur sehingga selalu fokus pada apa yang dimiliki. Menikmati apa yang ada, bukan meratapi apa yang tiada. Kita selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, namun sesungguhnya kita dapat menikmati apa yang kita miliki. (hlm. 98)”

“Nikmat itu seperti hewan buruan yang mudah lepas, maka ikatlah nimat itu dengan banyak bersyukur. Umar bin Abdul Aziz. (hlm. 98)”

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (QS. Al Baqarah: 45, hlm. 100-101)”

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153, hlm. 101)”

“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah kamu dari perbuatan keji dan munkar. (QS. Ankabut: 45, hlm. 101)”

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan orang yang membutuhkan, jalinlah persaudaraan, dan shalatlah di waktu malam ketika orang lain ketiduran, niscaya kalian akan masuk surga dengan penuh kesejahteraan. HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Salam (hlm. 108)”

“Kalau aku tidur di siang hari berarti aku menyia-nyiakan hak rakyat atas diriku. Kalau aku tidur malam hari berarti aku menyia-nyiakan hakku untuk beribadah kepada Rabbku. Umar bin Khathab (hlm. 109)”

  • Izzudin, Solikhin Abu. 2007. Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa. Yogyakarta: Pro-U Media.

1 komentar

  1. saya mau beli buku from zero to hero. harus kemana. dan ke siapa. Ada no HP yg bisa dihubungi???