-->

Tuyul - Buletin Dakwah Islam Al Furqon

Tidak ada komentar

Awas ada tuyul!
Awas ada tuyul!
Pada dasarnya ngara kita, Indonesia, jika berbicara mengenai hal-hal yang abstrak, gaib atau makhluk spiritual atau makhluk halus atau hantu, dan sebagainya, pasti heboh dan selalu saja ada orang lain yang meyakinkan kita mengenai hal itu. Sesungguhnya mempercayai hal seperti itu dapat membawa kita kembali menuju masa jahiliyah, dimana Tuhan kita sekutukan dan makhluk halus kita dewakan. Sebagaimana di dalam hadis Rasulullah, "Tidak akan hilang waktu malam dan siang (kiamat), sampai Lata dan Uzza disembah." {HR Muslim (2907)}.
.
Sebenarnya siapa tuyul itu? Tuyul ialah jin yang berbentuk seperti anak kecil yang memiliki tampang gundul dan suka mencuri barang berharga manusia. Nama tuyul ini adalah istilah oleh masyarakat kita ketika melihat sesosok jin yang menyerupai anak kecil. Istilah ini seperti kita menamai jin yang mengenakan balutan putih dengan sebutan pocong. Atau wanita yang suka tertawa dengan rambut panjangnya yang sering diistilahkan dengan nama kuntilanak.
.
Tuyul identik dengan mencuri, dan dari mereka juga memiliki perbedaan tentang kualitas atau kemampuan pencurian mereka. Sebagaimana dengan manusia, ada koruptor, ada pencopet, dan ada juga pejambret. Belum ditambah dengan begal ataupun lainnya. Di dalam dunia jin juga ada klasifikasi tentang kemampuan mencuri mereka. Ada jin yang mampu mencurit benda berat dan ada juga yang hanya bisa mencuri benda ringan.
.
Tuyul atau jin pencuri sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah, dimana saat itu Abu Hurairah sedang bertugas untuk menjaga zakat Ramadhan. Waktu malam ada seorang pencuri yang tertangkap basah oleh Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata, "Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah saw !", orang ini lalu memelas minta untuk dilepaskan. Ia mencuri karena ia memiliki tanggungan keluarga yang berat. Ditambah ia tidak memiliki apa-apa. Dilepaslah pencuri itu oleh Abu Hurairah.
.
Siang harinya Abu Hurairah melapor kepada Rasulullah, dan Rasulullah bersabda, "Dia dusta, dia akan kembali lagi !". Malam kedua seperti yang dikatakan Rasulullah, pencuri itu kembali lagi. Dan Abu Hurairah menangkapnya lagi, ia memelas dan kemudian Abu Hurairah melepasnya. Hari ketiga, kejadian terulang kembali. Kali ini Abu Hurairah tidak akan mengampuninya. Saat itu si pencuri kembali memelas dan berkata, "Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu (Ayat Kursi)." Pagi harinya Abu Hurairah melaporkan hal ini kepada Rasulullah, kemudian Rasulullah bersabda, "Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta." {HR al-Bukhari (2311)}.
.
Apakah Tuyul memang disuruh oleh pemiliknya (manusia)? Bisa jadi karena memang disuruh dan bisa jadi karena dari dirinya sendiri. Kejadian manusia menyuruh tuyul untuk mengambil sesuatu tertulis dalam hadits Abu Hurairah, sebagaimana ada seseorang yang bernama Al-Hallaj yang memiliki atribut khusus, dan terkadang setan membantunya, saat itu pengikutnya meminta manisan kepada Al-Hallaj. Al-Hallaj pergi sejenak dan kemudian datang dengan membawa sepiring manisan. Masyarakat pun mencari tahu tentang manisan yang aneh itu. Ternyata manisan itu berasal dari toko manisan yang berada di Yaman, yang kemudian dibawa oleh setan untuk diberikan kepada Al-Hallaj {Alam Jin wa asy-Syayathin (hlm. 93)}.
.
Bagaimana caranya agar kehidupan kita tidak diganggu oleh tuyul? Sudah tentu adalah bertakwa kepada Allah, melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan, dan berdoa memohon perlindungan kepada-Nya. Adapun cara-cara lainnya adalah sebagai berikut:
  • Membaca nama Allah dan Ayat Kursi - Sebagaimana di dalam hadits diatas, telah diceritakan tentang Abu Hurairah yang telah berulang kali menangkap pencuri yang sama, hingga ia diajarkan oleh pencuri itu bacaan yang dibacakan sebelum tidur. Selain itu selalu ucapkan basmallah sebelum melakukan segala sesuatu, Insyallah syaiton tidak ada yang mendekat.
  • Memakmurkan rumah dengan dzikir dan ketaatan - Rasulullah bersabda, "Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sungguh setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya Surat al-Baqarah." {HR Muslim (1860)}. At-Turkumani pernah becerita bahwa salah seorang gurunya pernah diganggu oleh setan hingga membuat seisi rumah takut. Lalu At-Turkumani dan rekannya mengunjungi rumah sang guru dan membacakan surat al-Baqarah secara sempurna dan kemudian berdoa. Setelah itu rumah tersebut sudah tidak diganggu lagi {al-Luma' Fil Hawadits wal Bida' (hlm. 436-437)}.
  • Menghilangkan rasa takut terhadap makhluk halus - Umar bin Khattab pernah berkara, "Buatlah hantu takut kepada kalian sebelum mereka membuat kalian takut." {Hasan. Dikeluarkan oleh Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf: 9250; dihasankan oleh Syaikh Masyhur bin Hasan Salman dalam kitabnya al-Ghul (hlm. 116)}.
  • Tidak begadang ketika sudah larut malam - Sebagaimana dalam hadits, "Janganlah kalian begadang ketika malam sudah sunyi/hening, karena kalian tidak tau apa yang Allah datangkan dari makhlik-Nya." {Hasan. Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak (4:284); Syaikh al-Albani menghasankan dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (4:346)}.
  • Mengumandankan adzan - Beberapa hadits lemah menjelaskan tentang ini. Namun ada hadits shahih yang dijadikan dasar oleh para ulama dalam masalah ini, yaitu: "Sesungguhnya apabila muadzin mengumandangkan adzan maka setan akan lari dengan terkentut-kentut." {HR Muslim (883), ad-Daraquthni dalam al-Mu'talif wal Mukhtalif (2:962), dan Abu Awanah dalam Musnadnya (1:334-335)}.
  • Membaca doa setiap masuk dan keluar rumah -Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda, "Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan juga ketika makan, maka setan akan berteriak: 'Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam.' Namun, jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan mengatakan: 'Kalian mendapatkan tempat menginap.' Dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan, maka setan mengundang temannya: 'Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam'." {HR Muslim}.
.
Sesungguhnya mempergunakan jasa tuyul atau jin untuk mengambil barang milik orang lain termasuk perbuatan jarimah pencurian. Dan hukumnya adalah haram. Apalagi kita memperjual-belikan tuyul kepada orang lain, dan barang yang kita jual tersebut akan dipergunakan hal yang tidak-tidak, maka akad jual-beli ini hukumnya haram dan batil: termasuk tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Karena tidak ada seseorang yang membeli tuyul yang tidak dipergunakan untuk mencuri. Allah berfirman,

...وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان...

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." {QS al-Maidah (5):2}
.
Sumber :
  • Buletin Dakwah Islam - Al Furqon {12 - Volume 3 No. 1}

Komentar