-->

Kerajaan Turki Usmani - Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga

Tidak ada komentar

Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga: Sejarah Kebudayaan Islam.
Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga: Sejarah Kebudayaan Islam.
Kerajaan Turki Usmani, atau nama lainnya adalah Daulah Utsmaniyah, berasal dari sebuah komunitas suku kecil yang bernama Suku Oghuz. Ketika Dinasti Abbasiyah runtuh, Mongol dan Tartar melakukan imperialisme terhadap suku-suku kecil, termasuk juga dengan suku Oghuz.
.
Sebenarnya suku Oghuz ini berlokasi di wilayah Mongol dan wilayah utara negeri Cina. Suku Oghuz sudah memeluk agama Islam sejak abad ke-9 atau ke-10 ketika mereka masih di Asia Tenggara. Suku Oghuz selalu berpindah-pindah (nomaden), karena mereka tidak memiliki kekuasaan wilayah yang tetap, ditambah pasukan Mongol yang tak pernah berhenti mengejar mereka.
.
Sulaiman Shah, adalah pemimpin komunitas itu, yang terkenal dengan taatnya terhadap Islam, tak membiarkan suku Oghuz tertindas oleh pasukan Mongol. Mereka meminta bantuan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir dinasti Khawarizmi Syah, di Transoxiana. Lalu mereka berpindah menuju Asia kecil. Disana mereka masih tidak tenang akan ancaman pasukan Mongol, maka dari itu mereka meminta bantuan kepada saudara mereka yang berada di dataran tinggi Asia kecil, yaitu orang Turki Seljuk. Secara praktis mereka berada dibawah kekuasaan kerajaan Seljuk, dan mengabdikan diri pada Sultan Alauddin II.
.
Ketika terjadi peperangan antara bangsa Seljuk dengan Mongol, suku Oghuz diwajibkan membantu bangsa Seljuk. Kemudian Alauddin memberikan gelar suku Oghuz dengan sebutan Muqaddamah Sultan atau tentara polopor raja. Setelah peperangan selesai dengan kemenangan bangsa Seljuk, suku Oghuz mendapat hadiah berupa perluasan wilayah untuk mereka.
.
Bangsa Mongol kembali menyerang pada tahun 1300 M, pada saat itu Sultan Alauddin tewas dalam peperangan. Terjadilah perpecahan di dalam bangsa Seljuk. Suku-suku kecil, termasuk suku Oghuz melepaskan diri dan membuat kerajaan sendiri. Berdirilah kerajaan Utsmaniyyah.
.
Nama kerajaan Utsmaniyyah berasal dari raja pertama mereka, Utsman. Utsman adalah putra dari Erthogrol (Arthogol) bin Sulaiman, seorang pemimpin suku Oghuz saat masih berupa kelompok suku komunitas. Erthogol meninggal dunia pada tahun 687 H/1289 M saat suku Oghuz wilayahnya masih bagian dari bangsa Seljuk. Namun ada yang mengatakan bahwa sebenarnya Utsman bukanlah anak dari Erthogrol, melainkan adalah cucunya dari anaknya yang bernama Sauji. Sauji meninggal saat hendak menemui Alauddin untuk meminta izin menduduki wilayahnya {Hamka, Sejarah Ummat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975)}.
.
Utsman dipilih oleh Alauddin untuk menggantikan ayahnya ketika Alauddin belum meninggal dunia saat itu. Alauddin memeberikannya gelar "Bey" dan memberikan perluasan wilayah karena jasa gemilang yang dilakukan oleh Utsman. Setelah Alauddin meninggal, terjadi banyak kekacauan di dalam bangsa Seljuk, maka dari itu suku Oghuz dengan Utsman sebagai pemimpinnya melepaskan diri dan membuat kerajaan sendiri sesuai dengan namanya, Kerajaan Utsmaniyyah. Sebagai rajanya, Utsman bin Erthogrol lebih dikenal dengan Utsman I.
.
Dinasti Utsmaniyyah berdiri selama 642 tahun (680-1342 H / 1282-1924 M) berikut era-eranya:
  1. 'Utsman (Osman) I ibn Ertoghol I - 680 H / 1281 M
  2. Orkhan - 724 H / 1324 M
  3. Murad I - 761 H/ 1360 M
  4. Bayazid (Bayezit) I Yildirim (Sang halilintar) - 791 H / 1389 M
  5. Penyerbuan Timuriyyah - 804 H / 1402 M
  6. Muhammad (Mehmet) I Chelebi - 805 H / 1403 M
  7. Sulayman I - 806 H / 1403 M
  8. Murad II - 824 H / 1421 M
  9. Muhammad II - 855 H / 1451 M
  10. Bayazid II - 886 H / 1481 M
  11. Selim Yavus (Si Kejam) - 918 H / 1512 M
  12. Sulayman II Qanuni (Sang pembuat undang-undang) - 926 H / 1520 M
  13. Selim II - 974 H / 1566 M
  14. Murad III - 982 H / 1574 M
  15. Muhammad III - 1003 H / 1595 M
  16. Ahmad I - 1012 H / 1603 M
  17. Mushthafa I (Orde Pertama) - 1026 H / 1617 M
  18. Utsman II - 1027 H / 1618 M
  19. Mushthafa I (Orde Kedua) - 1031 H / 1622 M
  20. Murad IV - 1031 H / 1623 M
  21. Ibrahim - 1049 H / 1640 M
  22. Muhammad IV - 1058 H / 1648 M
  23. Sulayman III - 1099 H / 1687 M
  24. Ahmad II - 1102 H / 1691 M
  25. Mushthafa II - 1106 H / 1695 M
  26. Ahmad III - 1115 H / 1703 M
  27. Mahmud I - 1143 H / 1730 M
  28. Utsman III - 1168 H / 1754 M
  29. Mushthafa III - 1171 H / 1757 M
  30. Abdul Hamid I - 1187 H / 1774 M
  31. Selim III - 1203 H / 1789 M
  32. Mushthafa IV - 1222 H / 1807 M
  33. Mahmud II - 1223 H / 1808 M
  34. Abdul Majid I - 1255 H / 1839 M
  35. Abdul Aziz - 1277 H / 1861 M
  36. Murad V - 1293 H / 1876 M
  37. Abdul Hamid II - 1293 H / 1876 M
  38. Muhammad V Rasyad - 1327 H / 1909 M
  39. Muhammad VI Wahiduddin - 1336 H / 1918 M
  40. Abdul Majid II - 1341 H / 1922 M
  41. Rezim Republik Mushthafa Kemal - 1342 H / 1924 M
Secara garis besar kepemimpiman kerajaan Utsmaniyyah dapat dikelompokkan menjadi lima periode, yaitu:
  1. Periode pertama, periode ini adalah masa kerajaan Utsmaniyyah melakukan ekspansi. Masa ini berlangsung dari 1299 M hingga 1430-an M.
  2. Periode kedua, periode ini adalah masa pembenahan, pertumbuhan, dan ekspansi besar-besaran. Ekspansi terbesar dan terbaik ialah saat takluknya kota Konstantinopel yang kemudian dirubah namanya menjadi Istambul dan menjadi ibu kota.
  3. Periode ketiga, eksistensi kerajaan Utsmaniyyah mulai goyah dengan faktor dari luar. Bahkan ada beberapa wilayah yang melepaskan diri dari kerajaan, seperti Hongaria.
  4. Periode keempat, gerakan separatis mulai mengakar hingga menyebabkan kekuasaan kerajaan Utsmaniyyah melemah. Periode ini berlangsung dari 1703 M hingga 1839 M.
  5. Periode kelima atau periode terakhir dari kerajaan Utsmaniyyah. Periode ini berlangsung 1839 M hingga 1922 M.

Kebudayaan dan Keagamaan Utsmani

  • Asal muasal dari kerajaan Utsmani ialah suku yang nomaden, berpindah-pindah, dikarenakan ancaman dari pasukan Mughal. Maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Utsmaniyyah tidak didominasi atau dupengaruhi oleh satu kebudayaan saja, melainkan hasil perpaduan antara budaya Persia, Bizantum, dan Arab.
  • Dalam hal pemerintahan kerajaan Utsmani mengadopsi dari budaya Bizantum. Dalam hal kebudayaan mereka memilih budaya Persia. Sedangkan dalam hal perekonomian, mereka memilih budaya Arab.
  • Dalam ritual keagamaannya kerajaan Utsmani berpegang teguh pada syariat Islam. Fatwa ulama menjadi dasar pokok dalam menyelesaikan masalah kemasyarakatan maupun kenegaraan.

Kesimpulan

  • Kerajaan Usmani adalah kerajaan yang terluas dan terlama (sekitar tujuh abad). Wilayahnya bahkan terdiri dari dua benua, yaitu benua Asia dan Eropa.
.
Sumber:
  • Sejarah Kebudayaan Islam - Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2005)

Komentar