-->

Jimat Diambil Lawan, Selang Kemudian Kebobolan? Benarkah Jimat Berpengaruh Dalam Sepak Bola?

Tidak ada komentar

Klenik
Klenik.
Sepak bola bukan hanya tentang skill pemain, taktik atau kepandaiaan pelatih saja. Terkadang ada klub sepak bola ataupun bintang lapangan hijau yang mengundang seorang dukun maupun menggunakan jimat untuk memberikan hasil yang positif pada pertandingannya. Jimat atau benda-benda yang dianggap memiliki keberuntungan untuk pemiliknya tersebut kadang berpengaruh kadang juga tidak memberikan efek apa-apa.
.
Misalnya adalah kiper Paraguay dulu, Jose Luis Chilavert. Dia membawa jimat dan menaruhnya pada sudut gawangnya. Hal itu tidak memberikan efek apa-apa pada Paraguay, tetapi dia menjadi kiper terbaik dunia pada tahun 1995, 1997 dan 1998.
.
Sergio Goycochea, kiper asal Argentina ini juga melakukan ritual yang aneh, yaitu mengencingi gawangnya. Hal ini ia lakukan ketika perempat final dan semifinal Piala Dunia 1990. Entah karena beruntung atau jimatnya bekerja, ia telah berhasil menepis dua tendangan pinalti pemain Italia.
.
Timnas Peru pun menyewa dua dukun untuk membantu Peru memenangkan pertandingan Piala Dunia 1982, namun hasilnya pada fase grup sangatlah buruk. Dukun yang mereka sewa tidak memberikan apa-apa. Yang ada mereka tidak pernah menang, justru dihajar oleh Polandia dengan skor 5-1.
.
Pemain bintang Chelsea sekaligus Timnas Inggris, John Terry, melakukan kebiasaan yang aneh, yaitu selalu duduk pada bus di posisi yang sama. Tujuannya sama, yaitu ingin menang dalam pertandingan yang dihadapinya. Kebiasaan itu dianggap sebagai jimat olehnya.
.
Sedangkan rekannya satu tim pada Inggris, Gary Lineker juga melakukan kebiasaan yang aneh yaitu selalu mengganti jerseynya apabila ia tidak mencetak gol pada babak pertama. Beda lagi jika ia mencetak gol dibabak kedua, ia tidak akan mengganti pakaiannya.
.
Raymond Domenech, pelatih Prancis dalam melakukan formasi sepak bola selalu menggunakan rasi bintang. Ia juga menganggap bahwa rasi bintang Leo itu tempramental, sehingga ia tidak memasukkan pemain dengan bintang Leo agar tidak menganggu jalannya pertandingan.
.
Bek Laurent Blanc dan juga kiper Fabian Barthez tampil gemilang di Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, dengan membawa kedua piala tersebut ke Prancis. Hasil ini menurut pendapat masyarakat karena Blanc yang sering menciumi kepala Barthez.
.
Begitu juga dengan Carlos Tevez, pemain Argentina itu sering mondar-mandir di kamarnya sebelum bermain. Sama dengan yang lainnya, kebiasaan itu dilakukan untuk mendapatkan hasil positif pada pertandingannya.
Messi dianggap menggunakan klenik
Tatto Messi dianggap jimat.
Messi juga dianggap menggunakan jimat pada tubuhnya. Kronologinya adalah ketika Messi tampil gemilang membawa 3 piala atau treble winners (Liga Champion, La Liga, Copa del Rey) ke Camp Nou, kandang Barcelona tersebut pada tahun 2015 silam. Messi yang sebelumnya tampil buruk di 5 bulan terakhir, mulai meningkat usai memiliki tatto dilengan kanannya.
.
Sebelumnya Messi juga membuat tatto di lengan kirinya. Mulai menatto tangan kanannya sejak Febuari atau Maret 2015 silam. Tatto itu terlihat usai sang Alien ini melakukan persahabatan bersama Timnas Argentina. Tatto tersebut bergambar Tuhan Yesus, yang mengartikan bahwa Messi merupakan seorang yang religius. Akan tetapi ia sering menutupinya dengan lengan panjangnya. Tatto tersebut dinilai magis, berkat tatto itu pun Messi berhasil meraih Liga Champions, Copa del Rey, La Liga, Ballon d'Or, Piala Dunia antar klub, dan juga Piala Eropa.
.
Di Indonesia pun juga sama, banyak sekali tim pada era 20-an juga sering menggunakan klenik (jimat) sebagai kunci kemenangan. Penulis dalam sebuah website menuturkan tentang pengalamannya mengenai tim-tim Indonesia yang menggunakan klenik sebagai syarat wajib bertanding.
.
Yang pertama adalah final ISL pada tahun 2006 yang mempertemukan Persik Kediri dengan PSIS Semarang yang bermain di Stadion Manahan Solo. Pada babak pertama pertandingan tersebut pelatih Persik Kediri, Daniel Roekito melepas baju putih yang ia kenakan saat pertandingan baru dimulai dan menggantikannya dengan baju kuning. Kemudiaan saat babak kedua akan dimulai, dengan skor 0-0, Daniel Roekita mengganti bajunya. Entah kebetulan atau apa tapi menurut penulis tersebut itu merupakan sugesti, alhasil Cristian Gonzales yang masih bermain di Persik menciptakan gol lewat sundulannya.
.
Yang kedua adalah apa yang dilakukan PSIS Semarang pada tahun 1995-1996, sebelum pertandingan mereka membawa pemainnya untuk mandi di Mrapen. Mrapen adalah tempat yang dikenal dengan sumber apinya yang kekal yang sering diambil untuk PON dan Sea Games. Mrapen berlokasi di Kabupaten Grobogan. Ketika sampai disana jimat yang diidam-idamkan justru menimbulkan gatal-gatal yang dirasakan oleh para pemain. Ini lah pengaruh buruk apabila mengandalkan jimat ataupun dukun seperti Timnas Peru, bukan keberuntungan yang didapat tapi malah buntung.
.
Ketiga adalah pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persijap Jepara pada bulan Maret, 2011 silam. Persija yang kalah telak dengan skor 1-4 tersebut memiliki ketergangguan pada pemainnya. Penulis artikel ini mewawancarai pemain Persija yang dianggap sulit mencetak gol walaupun memiliki beberapa peluang yang baik. Pemain tersebut bilang kalau gawangnya seperti ada disitu, ada juga yang bilang kalau tidak bisa melihat gawang lawan. Apakah itu merupakan hasil klenik?
.
Tidak hanya di pentas raksasa saja, klenik juga sering digunakan pada pada SSB maupun pada sepak bola TARKAM (Antar Kampung). Misalnya dengan menabur garam di gawang, kencing di gawang, menyewa dukun, menyembunyikan benda di kaos kaki maupun sepatu, memberi minum kepada pemainnya yang sudah dijampi-jampi oleh dukun, dan lain sebagainya.
Sebagaimana pada bulan Desember 2016 ini. Video yang baru viral-viralnya disosial media yang merekam sebuah pertandingan antara Mukura dan Rayon Sports di Stade Huye Butare. Pertandingan ini merupakan kasta tertinggi di Rwanda, Afrika sana.
.
Dalam sebuah video tersebut berulang kali kiper Mukura memberikan jimat pada gawangnya. Hal itu cukup berpengaruh karena Mukura sendiri belum kebobolan, justru unggul 1-0 saat itu. Namun kiper tersebut buyar ketika jimatnya diambil oleh striker Rayon Sports, alhasil ia kebobolan dan hasilnya menjadi imbang.
.
Sebagai evaluasi FERWAFA yang merupakan badan sepak bola Rwanda akan memberikan sanksi bagi klub yang memberikan sihir atau membawa jimat di setiap pertandingan. Sanksi tersebut berupa denda 100 ribu Rwanda Franc atau senilai dengan 1,6 juta rupiah.
.
Jimat atau klenik atau dukun maupun hal gaib lainnya, kalau menurut penulis (saya) sendiri itu tidak mempengaruhi secara realitasnya. Tapi hal-hal tersebut dapat mempengaruhi atau memberikan sugesti pada pelakunya, karena hal tersebut pelaku menjadi pede, pelaku menjadi yakin.
.
Sama kasusnya dengan Ponari, air yang diberikan Ponari kepada orang sakit itu memberikan keyakinan kepada yang sakit maupun keluarganya sehingga ia percaya bahwa ia akan sembuh dan rasa percaya tersebut menimbulkan keinginan dalam artian berusaha untuk sembuh.
Lalu ada pertanyaan, Ozil juga sering melakukan doa sebelum bertanding, apakah hal tersebut juga termasuk jimat?
Pertanyaan ini sedikit sepele. Berdoa adalah sunah bagi umat beragama. Berdoa hampir seperti beribadah, yaitu melakukan hubungan atau berinteraksi dengan Tuhan. Hanya saja berdoa itu berisi curahan hati kita dan permintaan kita kepada Tuhan sedangkan Ibadah adalah kewajiban.
.
Berdoa sangat berbeda dengan jimat. Berdoa itu seperti kulit, hanya lapisan yang berusaha melindungi kita. Sedangkan jimat adalah kepercayaan, kepercayaan terhadap sesuatu hal, dan efek dari jimat itu adalah memberikan sugesti.
Apakah berdoa tidak menimbulkan sugesti?
Jawabannya adalah tergantung. Kenapa? Karena iman seseorang terhadap orang lain itu berbeda-beda. Ada yang menganggap doa itu gak penting, tidak mempengaruhi apa-apa. Ada juga yang beranggapan bahwa doa itu adalah sumber dari setiap kita melakukan sesuatu, jika ia tidak berdoa maka sesuatu yang ia lakukan tanpa doa tersebut menurutnya sia-sia.
Lalu apa bedanya doa dengan jimat?
Tempatnya yang berbeda. Ketika kita berdoa tempat kita jelas kepada Tuhan, pikiran kita mengarah kepada Tuhan. Sedangkan jimat apa yang kita pikirkan saat menggunakan jimat? Kosong. Tidak ada sesuatu yang kita pikirkan saat itu karena kita berfokus pada hal yang akan kita hadapi.
Lalu ada pertanyaan lagi, apakah boleh menjadikan doa sebagai jimat?
Menurut penulis sendiri itu boleh-boleh saja, asalkan berdoa menurut agama masing-masing dan kepada Tuhannya. Sangat fatal jika menjadikan suatu benda ataupun kebiasaan yang tidak mengarah kepada agama sebagai jimat saya rasa itu merupakan perbuatan syirik karena telah menduakan Tuhan Yang Mengendalikan Takdir.
Apakah hanya dengan berdoa saja kita dapat berhasil?
Tentu saja tidak, seperti tadi, doa itu adalah kulit kita, yang hanya melapisi tubuh kita, melindungi kita, dan membuat nyaman kita terutama nyaman di hati. Kulit hanya menempel pada daging dan daging menempel pada tulang, dan tulanglah yang memiliki kekuatan untuk menopang kita bisa berdiri berjalan dan menguatkan diri kita.
Siapa tulang itu?
Tulang adalah sumber usaha kita. Kalaupun hanya doa yang berupa harapan saja tanpa didasari usaha, bisa apa kita diatasa lapangan. Semua harapan itu jelas hanya mimpi. Sedangkan daging penulis katakan adalah bakat. Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki ketika lahir. Lalu otot, bagi penulis otot adalah hasil dari usaha.
.
Maka sugesti dapat terwujud apabila disertai dengan usaha. Tanpa usaha hal-hal yang diharapkan hanyalah mimpi, sebagaimana jimat memberikan keyakinan pada pelakunya sehingga pelaku tersebut tidak takut dan melakukan usaha-usaha agar dirinya menang. Kuncinya adalah usaha disertai dengan doa dan harapan. Usaha yang dimaksud dengan halal yaa, bukan usaha dengan meminta jimat. Beda lagi urusannya.

Komentar